774 research outputs found

    SEMANGAT PROFESIONALISME DALAM PERIBAHASA MINANGKABAU

    Get PDF
    Abstrak            Semangat Profesionalisme dalam Peribahasa Minagkabau. Semangat profesionalisme sangat penting dalam kehidupan manusia. Semangat profesionalisme itu dapat ditransfer menjadi bagian dari sikap, perilaku, tindakan dan kebiasaan seseorang dalam melakukan sesuatu. Nilai-nilai yang mendorong munculnya semangat profesionalisme dalam bentuk sikap, perilaku, dan tindakan profesional diperkirakan tersimpan juga dalam peribahasa setiap etnik di Indonesia termasuk peribahasa Minangkabau. Terkait dengan itu, tulisan ini merupakan suatu upaya untuk mencermati dan membicarakan semangat profesionalisme yang terkandung dalam peribahasa Minangkabau. Kajian dilakukan dari perspektif bagaimana bahasa mencerminkan sikap dan perilaku penuturnya. Data untuk kajian ini diambilkan dari sumber-sumber tertulis berupa kumpulan peribahasa yang telah didokumentasikan dan peribahasa-peribahasa yang digunakan dalam pertuturan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang dapat mendorong masyarakat Minangkabau untuk memelihara tindakan, kebiasaan, perilaku dan sikap profesional dalam kehidupan sehari-harinya.          Kata kunci: Profesionalisme, profesional, nilai, dan peribahasa. AbstractThe spirit of professionalism in Minangkabau Proverbs. The spirit of professionalism is very essential in human life. The spirit of professionalism then can be transferred into someone’s attitude, behavior, action and habit in doing something  It is assumed that the values triggering the spirit of professionalism in the form of professional attitude, behavior, and action can be found in the proverbs of every ethnics in Indonesia including Minangkabau proverbs.  Thus, this writing is an attempt to observe and discuss the spirit of professionalism in Minangkabau proverbs. The study is done from the perspective of how language reflects the attitude and behavior of its speakers. The data for this study is collected from written documents of Minangkabau proverbs and the proverbs used in daily communication. The result of the study indicates that Minangkabau proverbs contains the values that can trigger Minangkabau people to keep their professional attitude, behavior, habit, and action in their daily life.Keywords : Professionalism, professional, values, and proverbs

    Multimode and Multirole of Languages in Public Spaces

    Get PDF
    Public spaces are the sphere where people meet each other for many purposes, activities, and interests. Public spaces are decorated with languages with various designs and motives to guide and give information to people in public spaces. Language is displayed in public spaces as the name and labels of shops, restaurants, offices, buildings, streets, advertisements, and short notice. This writing discusses the designs and roles of languages as the text in public spaces. The result of the study shows that languages realized in the text in public spaces have a variety of designs and roles. The study of the text in public spheres should be done by applying integrated approaches and theories

    Study of Karonese Affixation in Forming Verb

    Full text link
    This study deals with affixation of Karo Language in forming verb. The objectives of this study are to describe the morphological process of affixation in forming verbin Karo language as well as to describe the function and the grammatical meanings of affixation in forming verb in Karo language. The method of research is library research by reading some books related to this study. The instruments of collection data used tape recorder. The technique of analysis data is documentary technique namely identifying the data, classifying the data and finding the dominant type of affixation in Karo language. The findings showed that there are four kinds of Karonese affixation in forming verb namely: (1). Prefix occurs 51 (48%). (2). Infixes occurs 3 (2%), (3). Suffixes occurs 43 (30%) and (4). Confixes occurs 18 (10%) and the total occorences is 119. So the dominant type of affixation found in Karonese in forming verb is Prefix occurs 51(48%). The function of affixation in Karo language are derivational and inflectional, derivational is change the meaning after attached by affix to the stem for example: {er-} + lajang → /erlajang/, /lajang/ means ‘alone', prefix {er-} is inserted, it becomes /erlajang/ means ‘going' and inflectional is does not change the meanings after attached by affix to the stem for example: ayak + {-i} → /ayaki/ , /ayak/ means ‘running', suffix {-i} inserted, it becomes /ayaki/ means “running” . The grammatical meanings of affixation in Karo language in forming verb are process and activity for example /ersada/ ‘gathered' meaning of affix {er-} is as process and /erjuma/ ‘ farming' meaning of affix {er-} is as activity

    SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG UNTUK MENINGKATKAN KONDISI PEKONOMIAN MASYARAKAT NAGARI KAMBANG BARAT

    Get PDF
    Pelatihan pembuatan bioetanol dari limbah kulit pisang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar alternatif. Masyarakat di berbagai tempat mengolah pisang menjadi aneka jenis makanan. Namun kulit pisang mereka buang sebagai limbah. Kegiatan ini merupakan sosialisasi tentang energi terbarukan dan praktek pembuatan energi dari kulit pisang terhadap sejumlah anggota masyarakat Nagari Kambang Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Dari pelatihan ini, masyarakat Nagari Kambang Barat dapat memanfaatkan limbah kulit pisang untuk diolah menjadi bioetanol secara maksimal. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa mereka menganggap kegiatan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai limbah kulit pisang. Mereka bisa membuat bioetanol dari limbah kulit pisang yang ada di sekitar mereka. Kata kunci: energi alternatif, bioetanol, limbah kulit pisang, Nagari Kambang Barat ABSTRACTThe use of waste banana peels into bioethanol is carried out to meet the community's need for fuel as an alternative fuel for the people of Nagari Kambang Barat, West Sumatra. The comminity processed bananas into various types of food, but banana peels are thrown away without further processing. This community service activity aims to help people gain knowledge about alternative energy. This service is in the form of socializing renewable energy and then continuing with the practice of making energy from banana peels to a number of community members. The target to be achieved is that the people of Nagari Kambang Barat can make maximum use of banana peel waste. The results obtained indicate that the community considers this activity useful and increases their knowledge and can change people's mindset about banana peel waste. They could make bioethanol from banana peel waste around their homes. Keywords: alternative energy, bioethanol, banana peel waste, Nagari Kambang Bara

    “BASIJONTIAK” : Budaya Muda-mudi dalam menjalin Hubungan Kisah Cinta yang Hidup di Payakumbuh

    Get PDF
    Karya ini berjudul “Basijontiak”ini terinspirasi dari fenomena sosial budaya yang ada di Payakumbuh yang mana Basijontiak itu adalah budaya muda-mudi dalam menjalani hubungan kisah cinta atau ajang untuk pencarian jodoh melalui seorang talangkai (makcomblang). Pengkarya terfokus pada konflik batin yang di alami perempuan yang tidak mempertimbangkan nilai-nilai dan kepatutan serta hakikat dalam bergaul, pengkarya juga memakai tema budaya dan tipe dramatik. Metode dilakukan untuk mencari data-data yang akurat, seperti observasi langsung kepada salah satu seniman dan kepada salah satu warga yang ada di Payakumbuh, wawancara dan menganaliasa. Karya ini terdiri dari tiga bagian, pada bagian pertama adegan pertama disini saya menggambarkan perempuan yang pergi basijontiak pada adegan kedua menggambarkan aktifitas yang dilakukan basijontiak saling menunjukkan kecentilan, kecantikan. Pada bagian kedua adegan pertama menggambarkan salah satu penari perempuan tertarik dengan penari laki-laki, pada bagian dua adegan dua menggambarkan konflik ketidak senangan antara salah satu penari. Pada bagian tiga terjadi penolakan untuk bergaul dan akhirnya di ranggul kembali, bahwa apa yang kamu lakukan selama ini adalah salah

    BABALIAK KA NAGARI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA TARI “SENANDUNG IMPIAN”

    Get PDF
    ABSTRAKFenomena babaliak ka nagari yang terjadi di Minangkabau menjadi sumber inspirasi dari penciptaan karya seni tari yang berjudul “Senandung Impian”. Babaliak ka nagari merupakan proses pergantian sistem pemerintahan di Minangkabau yang bermula dari nagari ke pemerintahan desa dan kembali lagi menjadi nagari. Pergantian sistem pemerintahan ini menyebabkan hilangnya fungsi dan jati diri niniak mamak di Minangkabau. Karya tari ini diciptakan menggunakan tipe dramatik dengan menghadirkan berbagai konflik yang terjadi dalam fenomena babaliak ka nagari. “Senandung Impian” terbagi atas tiga bagian yang masing-masing berjudul (1) Perkampungan, (2) Gejolak Kaum, dan (3) Keikhlasan. Metode yang digunakan pada proses penciptaan karya ini meliputi eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan.Kata Kunci: Babaliak Ka Nagari, Dramatik; Koreografi, Pemerintahan, Penciptaan Tari. ABSTRACTBABALIAK KA NAGARI AS A CREATING IDEA OF DANCE "SENANDUNG IMPIAN", June 2022. Babaliak ka nagari phenomenon that occurred in Minangkabau became a source of inspiration for the creation of "Senandung Impian" dance. Babaliak ka nagari is the process of changing the government system in Minangkabau which starts from the nagari to the village government and back again to the nagari. This change in government system caused the loss of function and identity of niniak mamak in Minangkabau. This dance is created using dramatic type by presenting various conflicts that occur of the babaliak ka nagari. “Senandung Impian” is consist of three parts, each titled is (1) Perkampungan, (2) Gejolak Kaum, and (3) Keikhlasan. The methods used in the process of creating this dance is exploration, improvisation, and embodiment.Keywords: Babaliak Ka Nagari, Dramatic, Choreography, Government, Dance Creation

    PERATURAN AKADEMIK

    Get PDF

    Bahasa yang Membentuk Jati Diri dan Karakter Bangsa

    Get PDF
    This short article is an attempt to identify and discuss the types of language that can shape the identity and character of the nation.  The analysis is done by looking at the relationship between language and culture. The result of the analysis indicates that language, both proverbs and nonproverbs, contains values. The values are transferred into attitude, behavior and habit to shape the identity and character of the nation

    THE CONSTRUCTION OF PERSUASIVE TEXT IN SLOGAN COVID-19 BY KEMENKES

    Get PDF
    Penelitian ini adalah konstruksi analisis persuasif teks dalam slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES. Teks persuasif merupakan sebuah teks yang bersifat membujuk tanpa adanya paksaan bagi pembaca untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh penulis. Tujuan teks persuasive adalah untuk meyakinkan pembaca agar tertarik dengan isi dari teks tersebut dan dapat mengambil tindakan yang ada pada teks slogan COYID-19 yang ditulis oleh KEMENKES. Sedangkan, slogan adalah serangkaian kata-kata singkat yang menarik dan mudah di paharni bertujuan untuk menyarnpaikan informasi kepada publik. Tujuan penelitian ini adaJah untuk menemukan konstruksi yang digunakan dalarn slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif obeservasi 11011- partisipatoris. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif melalui teks-teks yang dalam slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES sebagai sumber data penelitian. Temuan ini mengarah kepada Leech (I 993) tentang konstruksi yang digunakan pada teks-teks di daJam slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES

    PENCIPTAAN KARYA TARI SIPAINGOT YANG TERINSPIRASI DARI ONANG-ONANG MANDAILING NATAL SUMUT

    Get PDF
    The dance work "Sipaingot" was inspired by onang-onang who have a value of advice in their poetry. These Onang-onang come from North Sumatra's Mandailing Natal. The composer is interested in the advice on the onang-onang poem and it is related to the life of some of the composer's society now which is starting to individualism, visualized with five dancers and strengthened by live music and other compositional elements. The method of cultivation in this work is the method of exploration, improvisation and formation, both in concept and application of the choreography. This work was done with a socio-cultural theme and dramatick type, consisting of three plots, worked on atmosphere and displayed in the arena stage of the Padang Panjang Indonesian Institute of the Arts building, Boestanoel Arifin Adam
    corecore